Lopi Cafe and Eatery

Sabtu, April 11, 2015



Kekasihku om brewok, suka sekali ngopi. 
Kopi pahit tidak dengan tambahan susu ato resep fancy lainnya. Katanya paling lama bertahan tiga hari tanpa ngopi maka efek sakau mulai beraksi di tubuhnya. Sampe segitunya ya.


Saking sukanya ngopi, om ini punya beberapa tempat ngopi yang meracik langsung kopi-kopi terbaik pilihan pelanggannya. Fresh from the brewer. Kami rajin menyambangi tempat-tempat ngopi baru yang mulai banyak bermunculan. Beberapa tempat ada yang masuk nominasi dan beberapa tempat cukup sekali saja.
Saya sih cukup menikmati kopi fancy, variasi teh panas tanpa gula, dan menikmati atmosfir tempat ngopi, seperti yang tadi malam kita datangin sepulang makan malam bersama keluarga besar om brewok. 



Lopi Cafe and Eatery terletak di jalan Bougenville depan pintu samping Mall Panakukkang. 
Ambience nya bertema etnik history of Bugis Makassar dengan Lopi sebagai  point of interestnya.

Lopi yang dalam bahasa Bugis Makassar berarti perahu, merupakan prinsip falsafah hidup orang-orang keturunan Bugis Makassar yang harus berani, pantang menyerah menghadapi lawan maupun tantangan perjuangan hidup. Tabah dalam menghadapi setiap cobaan-cobaan yang melanda. Itulah sebabnya, maka setiap orang Bugis-Makassar berorientasi ke arah delapan penjuru (persegi), yakni : mampu menghadapi apapun.
Dasar falsafah hidup inilah yang menjiwai dan menjadi pegangan orang-orang Bugis-Makassar untuk menjadi pelaut, yakni harus mampu mengarungi lautan sampai di kepulauan Madagaskar sekalipun.


Interior Lopi Cafe and Eatery yang tidak begitu luas ini di awali dengan mural wallpaper bertema etnik Bugis Makassar sebagai titik awal desain yang kaya akan warna-warni dominan, juga diterapkan pada warna bilah-bilah papan pada dudukan dan sandaran kursi panjang berkonstuksi perahu dengan finishing rustic.



Atmosfir masa lalu ini diperkaya dengan vintage bamboo dan shell chair yang memberi aksen retro sekaligus sebagai statement pergerakan moderen abad pertengahan. So chic!





Karena datangnya sudah mendekati waktu last order dan memang sudah kenyang jadi kami tidak memesan makanan. Om brewok memesan kopi yang paling strong atau kopi hitam tapi bukan esspresso yang belakangan juga memesan kopi klasic sebagai pembanding rasa, hot jasmine tea tanpa gula untukku dan ice choco untuk the brondongs blues yang juga ikut menemani. 
Menunya cukup beragam, untuk cemilan antara lain ada  pisang goreng dan kentang goreng, potato wedges,oreo cheese cake. 
Untuk yang lapar tersedia menu utama ala Indonesia dan ala barat, seperti nasi goreng, cheesey wedges, chicken wings, spaghetti carbonara, dan banyak lagi.


Semakin banyak bermunculan tempat ngopi dengan yang menonjolkan keunikan cita rasa masing-masing tempat juga atmosfir ruang yang semakin menonjolkan inovasi desain, akan semakin banyak memberi pilihan tempat berkumpul dan ketemuan. Tinggal pinternya kita milih saja yang disesuaikan dengan waktu, mood dan bersama siapa.





You Might Also Like

1 komentar

  1. informasinya sangat menarik dan bermanfaat, menambah wawasan saya.
    thanks ya

    BalasHapus

Subscribe