A new hip place in Makassar :kafe kampung Popsa

Kamis, November 25, 2010


Selamanya hukum ini berlaku, dimana ada tempat baru disitu kerumunan orang berlangsung. Apalagi jika itu tempat hiburan semacam kafe yang dilengkapi dengan beragam pilihan tempat bersantap dan menikmati dan music.
Kampung Popsa, destinasi alternative baru selain wisata kuliner ke mall yang semakin hari terasa semakin membosankan.


Letaknya yang berhadapan dengan benteng Fort Rotterdam dan segaris dengan pantai Losari. Diapit oleh dermaga tua yang mengantar ke pulau Kayangan dan dermaga Popsa yang terkenal sejak dulu dengan olah raga air. Sampai sekarang masih kelihatan sesekali jet ski dan orang berwind surving. Sebelumnya disepanjang garis ini sudah lebih dulu hadir tempat bersunset yang mengusung tema sejenis : Pier 52 dan Teras Makassar Golden Hotel, Balairate Hotel Pantai Gapura, Balezza, Sunshine dan yang lainnya.

Segera saja tempat ini menjadi hip-hip hura dikalangan semua. Tempat bersantai bersama keluarga, clubbing dengan teman, tujuan after office hour, weekend and a good shoot for para alay dan banci tagging….
Bangunannya typical Bali, Konsep loft berplafon tinggi dengan material fabrikasi yang berkesan industri dipadu material alam seperti kayu. Hall utama ditopang sejumlah kolom raksasa berbungkus bilah kayu dengan ending iron craft bermotif sulur organic.

Seandainya…..ini seandainya saja, Kampung Popsa dibangun dengan pendekatan konsep desain yang mengeksplorasi keunikan budaya lokal mulai dari langgam arsitektur, tekstil , lukisan, grafis dan motif. Pasti jadinya lebih khas….apalagi dengan menggunakan pendekatan kontemporer seperti sekarang.
Dari area masuk sirkulasi langsung dibagi parallel dikedua sisi ujung sejajar dengan aneka warung makanan yang ditata berjejer linear. Lantai bangunan dibuat split level dengan permainan pola kombinasi tekstur batu alam dan parquet . Split terendah dibagian yang menghadap laut. Sofa-sofa anyaman sintetis berukuran besar dan empuk yang diatur sesuai mood bercengkerama, dikelilingi railing jalinan tali kapal sepanjang deck sunset berpayung. Dan,…… laut disepanjang-panjang pandangan mata. What a perfect place for sunset.

Lalu ada kolam linier indoor sebagai pembagi area makan berisi mini hiu, lobster dan ikan-ikan pengiringnya dan,….ini favoritku….mezzanine L-Shape ala rumah panggung dengan tangga kayu bercabang dua tepat diatas main entrance dengan void ke arah panggung life music, area bersantap dan laut lepas sejauh-jauh mata memandang. Inilah balkon yang seharusnya berdaya jual tinggi, berada diantara view yang amazing, panorama laut dan Benteng Fort Rotterdam. Sebenarnya tempat seperti ini ada dua, yang satunya di area parkiran dalam. Jika beruntung bisa memarkir mobil disitu, sesaat setelah keluar dari mobil, berhentilah sejenak diantara garis lurus jalan raya depan Benteng Fort Rotterdam dan laut yang dibingkai pohon sebagai batasan area parkir. Nice n so brezee.

Pilihan kulinernya biasa saja, bukan mengutamakan kuliner lokal. Mulai dari sate kambing, menu lesehan, teriyaki, burger sampai tomyam. Lalu ada ubi, pisang goreng, jalangkote sampai pancake. Minumnya mulai dari teh hangat, kopi, aneka es buah, juice, pilihan minuman di bar sampai frozen yoghurt. Semuanya berderet siap memanjakan indera perasa.

Duduk santai menikmati sore ditemani waffle, pancake dengan teh hangat.
Atau pisang dan ubi goreng yang disajikan dengan sambelnya yang yummy dan juice sirsak. … ditutup frozen yoghurt dengan toping aneka buah.mmmm……
Makassar dan Kampung Popsa. Inilah respon positif dari pelaku bisnis untuk memaksimalkan visual wajah kota dengan potensi alam pinggiran laut. Dan respon hangat dari orang Makassar akan tempat-tempat hip yang akan terus hadir di kota tercinta ini. Ayo ke Makassar…….!!!!

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe