ragam etnik di laga-ligo kafe Makassar

Jumat, Mei 27, 2011

Letaknya paling ujung deretan ruko jalan pengayoman, kawasan panakukkang yang terkenal paling berdenyut di Makassar sekarang. Siang malam selalu penuh terisi pengunjung menikmati nasi goreng, mi goreng jawa, nasi campur, sop buntut dan aneka mie…bakso, nyuknyang laga-ligo khas tempat makan ini, dan aneka minuman.es kacang merah,sarang burung dan maskotnya, es buah lagaligo.

deretan gelas, teko dan toples kerupuk antik yang ditata berstyle tempoe doeloe di area counter service yang terbuka, dan must item!....sirup DHT, sirup pisang Ambon khas Makassar. es palubuttung, es pisang ijo terasa gak lengkap tanpa sirup ini.


Dari tempat duduk favoritku tiap datang kesini, meja paling ujung sebelah kiri persis sebelah area service counter, saya menghargai usaha pemilik kafe ini dalam menggabungkan unsur etnik natural…
ada  teras berpayung dan kenyamanan bersosialisasi lidah.

olah dinding: display koleksi piring antik yang ditata berjejer dalam kabinet finishing coklat gelap.paralel dengan lukisan mini berframe senada.








pada tiap meja, diselipkan beberapa print sejarah Sulawesi Selatan,antara lain: cerita rakyat tentang asal usul Sawerigading, lalu ada juga cerita Yaberia di Sindue dan nama Ujung Pandang. salah satu naskah La Galigo bergambar yang tersimpan di museum Zeeuwse Bibliotheek Nederland, juga foto perpustakaan KITLV Leiden. 






padu padan vegetasi dan furniture, warna coklat gelap sebagai aksen dinding, selebihnya dibiarkan putih bersih mengcreated atmosfir adem dan nyaman serasa bersantai di teras rumah sendiri.


You Might Also Like

0 komentar

Subscribe