ke Ge-Er an packing karna gempa bumi kemarin malam.

Rabu, Desember 15, 2010


mamie, kak Ita dan husband Pascal


kakakku Olling dan kak inang di gua Bantimurung



Gempa kemarin malam itu asli bikin dumba-dumba gak pake galeter*.
Terjadinya pas jam 12 tengah malam, sudah ditempat tidur nunggu ngantuk…..buru-buru keluar rumah setelah oleng ke kiri oleng ke kanannya berhenti. Anak-anak tidak kita bangunkan dulu, liat suasana. Diluar rumah sudah berkumpul tetangga, para satpamnya malah gak respon karena asyik nonton tv dengan beberapa warga di pos jaga, acaranya pas lagi seru begitu katanya waktu kita tanya. walah…

Balik ke kamar, saya mengambil traveling bag yang tadi dipake ke rumah mamie lalu mulai packing. Sarung-sarung dan mukena, baju terusan dan pakean dalam, kaos kaki dan kantong-kantong plastic, dan menulis status : gempa…..

Banyak yang respon, ternyata gempa merata di Makassar.

Kita-kita ini kan sudah parno dengan gempa bumi dan tsunami, juga segala jenis bancana alam yang bergantian terjadi diseluruh negeri ini. Makassar jarang gempa, gak ada banjir, macet juga cuma di titik tertentu dijam pulang kerja, paling-paling pohon tua yang tumbang karena hujan plus angin kencang berhari-hari. Makanya kalo ada kejadian gempa seperti kemarin malam, seluruh syaraf parno langsung aktif disertai pikiran jangan- jangan nanti…..

Jadi gak bisa tidur itu malam, ngantuk malah menjauh. Untung my darling sisters yang tinggalnya berjauhan, satu di Jakarta satunya lagi di Perancis, bergantian komen distatusku menenangkan hatiku. Para sisterku di Makassar pasti sudah tidur semua waktu kejadian, karna gak ada bunyi telpon, gak balas komen dan gak masuk di bbm. Mau telpon mamiepapie takut mereka panik. Atau mereka semua justru sama dengan pikiranku, takut membuat semakin panik.

Komen kak inang, Jakarta: data gempa secara detail dan katanya, gak apa-apa kog. Jakarta juga pernah gempa sampe 7,2 SR but its ok. Welterusten zeusje selamat bobo adequ, en groetjes dari broer Bob veel liefs. Mudah-mudahan gak ada apa-apa, tulis kakakku menenangkan hati dan menyuruhku tidur.

Setelah itu kak Ita, Perancis, menelpon langsung ke rumah: kakakku ini juga pasti sudah browsing ke BMG, katanya tenang….gak berpotensi tsunami kog. Saya pastilah percaya karena husbandnya kan PHD dibidang mesin untuk eksplor minyak dikedalaman bumi. Pastilah kakakku sudah minta pendapat suaminya. Saya disuruh tenang saja dan pergi tidur. Katanya sambil becanda, tidurnya pake jeans ya, baju panjang, pake life vest n jangan lupa masukin makanan kering dalam tas persiapan. Katanya lagi, warna bajunya yang shocking supaya gampang dievakuasi kalo hanyut. Ih, sungguh terlalu!.....tapi saya sungguh menjadi tenang.
Bakusedu, becanda, bakutereq dan saling support, hal-hal seperti ini yang bikin kita semua saudara saling terhubung dimanapun berada, dan nyambung terus di FB dan dunia nyata dari menit ke menit. Thanks to FB….
Thanks to kakakku sayang sudah menenangkan hatiku yang kalo sudah panik…..ya panik!!!...Alhamdulillah gempanya cuma sekali itu dan gak sampe kejadian tsunami. 

Tapi sampai sekarang, traveling bagnya masih dikaki tempat tidurku belum saya keluarkan isinya dan simpan ketempatnya kembali. Who knows….

• Dumba-dumba = debar-debar
• Galeter = genit, istilah Makassar
• Istilah Dumba-dumba galeter biasa dipakai untuk memperolok orang yang sedang kasmaran atau kepada pengantin baru.






You Might Also Like

0 komentar

Subscribe