Kenapa ke Bali Kali Ini Begitu Serunya?

Sabtu, Agustus 19, 2017


Begitu tiba kembali malam kemarin di Cozyhomeideas iMom segera unpacking dan bersih-bersih rumah yang sebenarnya sudah dirapikan sebelum berangkat. Ini kiat iMom jika bepergian, rumah harus dalam keadaan bersih sebelum ditinggalkan. Supaya begitu pulang nanti tinggal unpacking, balikin barang ke tempatnya,  bersihkan debu rumah, telpon kurir online untuk mengantar oleh-oleh, sebelum mandi dan berbaring dengan daster longgar. Capek? iya siihh.... tapi happy.

Awalnya iMom dan Om Brewok ke Bali untuk agenda Ubud Village Jazz Festival, eh ternyata gayung bersambut di grup wa ex kantor Bali semua sudah pada kangen pengen ketemuan, yang kalo dihitung rentang waktunya ya memang sudah saatnya nih reuniannya dibikin jadi, gak pake batal lagi.
Persiapan singkat panitia reuni yang sebagian besar melakukan komunikasi lewat WhatsApp untuk kantor iMom yaitu  Bangun Nusa Development dan Kecil-Kecil Saja Communication serta Om Brewok dengan Top FM Bali nya, yang waktunya di pilih sehari setelah kelar urusan jazz supaya bisa sekali mendayung dua tiga hal terlampaui: hemat waktu, tiket pesawat, hotel dan transport.

Tiba di bandara Ngurah Ray Bali Jumat pagioleh jemputan dari panitia reuni Radio Top FM kami langsung diantar ke penginapan di Renon Denpasar. Selama bolak-balik ke Bali baru kali ini kami menginap di Denpasar, selalunya memilih area menginap di seputaran Kuta. Dan baru kali ini juga disediakan penginapan dan mobil, serta undangan makan di sana sini tentunya hehehe...,biasanya juga mulai urusan tiket, hotel, rent car, makan, semua kami urus sendiri. Berkah reunian ya. 
Thanks to my big boss pak Iwan Indraswanto yang menghandle dua reunian kantor ini. 
Suasananya jadi serasa pulang ke rumah sendiri. Melewati jalan-jalan yang dulu menuju ke rumah dan ke kantor, benar-benar bernostalgia serasa seperti waktu masih tinggal di Denpasar.



Kamar no.102. 
Diabaikan saja ya gaya buka pintu si Om yang  lagi nenteng sepatu iMom itu.
Penginapannya asyik sekali. Terletak di tengah kota Denpasar dengan view persawahan di antara pemukiman rumah-rumah besar ala Renon.
Fasadenya dibuat masif dengan dinding kamprot tanpa jendela yang dilengkapi teras dan taman kecil di tiap unit kamarnya.

Ubud Village Jazz Festival 2017
Setelah Om Brewok shalat Jumat, makan siang dan membeli beberapa keperluan di Beach Walk Kuta, iMom dan Om Brewok langsung menuju Ubud untuk menonton Ubud Village Jazz Festival 2017 yang disebut sebagai salah satu festival jazz terbaik di Asia Tenggara. 
Di benak iMom berdoa semoga waktunya keburu nih mampir makan en klik di Bebek Tepi Sawah berdua si Om, tapi aah sayangnya tidak keburu.





Event tahunan yang ke lima kalinya ini menyuguhkan lineup yang lebih imajinatif dan eklektik dari beberapa jenis musik mainstream, moderen, tradisional dan musik Latin.



Desain lay out venue di desain khusus oleh tim arsitek yang  menonjolkan atmosfir kearifan lokal Ubud yang masih natural dan sedikit bernuansa mistis. Semakin malam suasana semakin rame dan semakin menonjolkan keindahan venue yang di penuhi dengan deretan lampu-lampu gantung dari anyaman bambu yang pendar cahayanya menguatkan kesan romantisme komposisi jazz yang di lantunkan dari stage ke stage dalam suasana alami Ubud nan eksotis.
So instagrammable.

Kafe visit?
Harus doong... itu sudah menjadi agenda wajib,
dan dimana lagi kalau bukan di area wajib kunjung Om Brewok diseputaran Seminyak - Kerobokan - Batu Belig - dan Canggu.
Tapi karena waktunya gak banyak ya kita fokuskan di area Canggu saja yang sebenarnya lebih asyik di eksplore dengan naik motor dan berjalan kaki dalam mode lambat alias banyak mampir di spot-spot menarik.
Area Canggu yang masih di dominasi pemandangan sawah berundak ini memberikan banyak surprise di tiap belokan. Di beberapa area banyak dibangun villa yang arsitekturnya mengikuti kontur berundak, kafe-kafe dengan interior tematik yang tidak meninggalkan unsur natural sekitar, dan ah yaa ada Starbuck lho dengan view sawah!
Kali ini kami melewatkan Living Stone tempat yang selalu iMom datangi setiap ke Bali karena waktunya mepet dengan agenda nonton jazz dan acara reunian. Toh kunjungan ke Bali Januari kemarin sudah sampai dua kali bolak balik duduk santai di kafe ini karena Safira ponakan cewek iMom ternyata doyan juga sama bread pudingnya. Like aunty like niece ini judulnya yaaa.
Juga ada beberapa tempat yang biasa kita kunjungi seperti Bali Bakery, Monsieur Spoon, The Harvest, Titik Temu,  Potato Head, dan La Luciola. Semuanya sementara di skip dulu sampai ke kunjungan Bali yang berikutnya.
Berikut ini beberapa tempat menarik yang iMom highlight kemarin:

Bungalow Living


Ini butik interior yang penuh dengan handmade fashion dan pernik interior yang memanjakan mata pada detail cantik diatas bahan, warna dan motif.  Ketekunan jari bermain kain dan benang.
iMom kesini Januari kemarin bersama ponakan yang suka motret dan kakak iMom yang suka sekali dengan pernik interior buatan tangan. Pulang dari sini tangan repong menenteng tas kertas besar berisi bed cover patchwork dan beberapa produk handmade yang minta diadopsi ke Makassar.
Butik ini dilengkapi kafe indoor untuk yang masih betah menikmati pernik cantik sambil menikmati secangkir kopi atau teh dengan bermacam variasi kue yang enak.
Kemarin hanya sampai depan butik karena Om Brewok kepengen berbelok ke kiri ke jalan yang keliatan tak kalah mengundangnya.
Butik interior ini adalah satu dari sekian shop review yang belum iMom selesaikan. Masih sebatas tar sok tar sok teruus.

Gustro gelato





Panasnya Bali tidak jauh berbeda dengan panasnya matahari di Makassar yang tiap orang kebagian satu matahari.

Mampir sejenak untuk menikmati gelato ice cream yang di buat dari bahan-bahan kualitas premium menjadi must item selama berkunjung ke Bali yang hot tapi asyik. Tidak heran antrian menuju ke bar pilihan berbagai rasa gelato ini demikian meliuk panjaaang tanpa jeda.


Harus sempatkan berfoto doong depan antrian panjangnya sekalian pamer celana batik buatan sendiri fresh from CozyCraftStudio.
Lain kali mampir kesini lagi harus beramai-ramai seperti kebanyakan pengunjung yang datang supaya lebih seru menikmati gelato bermacam rasa.
Harus segera nyusul nih ditulis reviewnya sambil membayangkan kembali rasa Coffee dan Vanilla Rhum, Avocado, Chouchouchou ... pasti penasaran kan kayak apa tuh rasanya? dan rasa Chocolate nya yang oh so rich! itu. Mmmm...

Deux Ex Machine


Belok kiri sebelum jalan menuju ke Bungalow Living.
Letaknya lebih jauh ke area dalam Canggu yang kesananya bikin jantung iMom dag dig dug karena map mengarahkan kami harus melewati jalan memotong berliku mendaki dan menurun di tengah persawahan yang indah. Ngeri-ngeri sedap begitu ya pengalaman melewati jalan aspal beton dua arah yang diameternya hanya bisa dilewati satu mobil dan dibuat tinggi pula!..... salah dikit mobil bisa telentang di sawah. Dan memang kata orang-orang seringnya ya seperti itu kejadiannya. Waduh...
Tapi perjalanan menguji nyali itu sepadan koq dengan tempat yang kita datangi.


Ini kafe all in one: berada di tengah alam persawahan, bernuansa rustic yang so pasti keren buat foto-foto, luas sekali dengan perbedaan ruang yang di bikin tiga dimensi utamanya di area innercoutyard yang bernuansa desa jaman dulu lengkap dengan deretan ruang komersil dan rumah balkon dan tangganya, tempat hang out yang asyik untuk pecinta motor gede dan merchandise motor dari A to Z.
Perpindahan indahnya warna jingga panorama dari sore ke malam terasa memukau dari bar tempat iMom dan om Brewok duduk. Must visit.

Rumah Sanur






Rumah Sanur ini tempat dimana para talenta kreatif dari seluruh dunia berkumpul, bekerja, menggagas ide dan mencipta karya yang inovatif.

Terintergrasi dengan co working space, conference room, toko konsep, bar, kafe, kopi kultur yang mempunyai idelisme antara daerah penghasil kopi, petani, tanaman kopi, pengolahan dan distribusi, serta penikmat kopi.
Mendatangi tempat ini seperti me recharge jiwa untuk selalu kreatif dalam mengeksekusi berbagai macam ide dalam benak.
Ini agenda tetap Om Brewok setiap ke Bali, bertemu dengan pak Ayib founding Rumah Kreatif.

Dan, reuniannya........
setelah belasan tahun tidak bersama.

Cerita dulu ya sedikit tentang kantor iMom dan Om Brewok yang masih bernaung dalam satu holding company.
Bangun Nusa Development 
bergerak dibidang konsultan arsitektur interior, termasuk pemukiman dan pemasarannya. 
Awal datang ke Bali bersama om Brewok ya iMom langsung bergabung di kantor yang kental rasa kebersamaan dan persaudaraan ini, sebelum di pindahkan mengurus untuk fokus ke kerjaan interior di Raya Graha

Kecil-Kecil Saja Communication 
bergerak di bidang grafis, branding dan periklanan.

Top FM Bali


bergerak di bidang broadcasting radio di mana Om Brewok dipercayakan untuk mengelola.

Arteka Raya yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Bali Nirwana Resort adalah salah satu proyek yang di kerjakan Arteka Raya.


Media Duta Servisindo   dan Indo Multi Media 


bergerak di bidang media dan publishing, seperti directory book, Garuda salah satunya, Hai Bali, dan lain-lain.


Jadi iMom dan Om Brewok walaupun kerja di perusahaan yang berbeda tetapi masih dalam satu payung holding company.
Sejak kami balik ke Makassar baru kali ini bertemu muka kembali dengan wajah-wajah yang selalu ada di hati iMom, tapi kami tetap keep contact di grup WA dan di Facebook koq.

Kantor iMom,
Bangun Nusa Development Bali, dan
Kecil-Kecil Saja Communication

Aahh...ini dia kantor yang selalu dihati. sepanjang masa kerja iMom di Makassar, Jakarta dan di Bali.
Disini iMom belajar hidup mandiri, suka duka pasang surut awal berumah tangga, mengalami jaman krisis moneter itu ya di Bangun Nusa ini, sambil membesarkan babies The Brondongs Blues: Nakula dan Sadewa. 
Masa ngidam adalah masa dimana iMom mabok sejadi-jadinya. Morning sick gak bisa lihat matahari pagi dan siang. Seluruh jendela rumah ditutup sarung dan kain hitam oleh Om Brewok. Lemees dan muntah tanpa jeda, tapi koq ya menjadi bugar kembali setelah Ashar sampai malam. Ngidamnya minta tiap sore jalan-jalan ke Kuta mimun ice cream dan rujak pindang.
Waktu itu Pak Iwan yang juga sahabat Om Brewok sesama perantau di Bali,  membolehkan iMom cuti atau apalah namanya itu, boleh menyelesaikan kerjaan kantor dari rumah atau datang ke kantor sesehatnya saja. Ah masa yang jika dikenang selalu bikin iMom senyum sendiri.

Malam sebelum jadwal reunian iMom dan omBrewok menelusuri jalan-jalan selama kami tinggal di Bali:  di Batu Belig jaman si Om masih bujang, ke rumah kontrakan dekat Tiara Dewata semasa masih berdua, lalu rumah kedua saat bersama the babies, ke Top FM kantor Om Brewok, lanjut ke Bangun Nusa kantor iMom di jalan Hayam Wuruk, dan ke tempat-tempat kami sering menghabiskan waktu bersama The Brondongs Blues yang waktu itu masih digendong suster-susternya. 
"Mirip rombongan sirkus", kata pak Iwan yang sesekali menjemput kami untuk acara keluarga di rumah Bu Mar ibunda kami semua semasa tinggal di Bali. Biasanya weekend atau hari Lebaran jika tidak pulang ke Makassar.


Reunian Bangun Nusa Development dan Kecil-Kecil Saja Communication yang waktunya sehari sebelum reuni Top FM Bali mengambil tempat di outdoor Hotel Inna Sindhu Beach Resort And Meeting menghadap pantai Sindu Sanur yang waktu itu lagi asli rame karena ada event Sanur Festival. 



Pak Iwan Indraswanto yang pake batik merah.
Ada pak Pri Sulisto pemilik holding company juga datang bersama para direksi pak Tom dan pak Mochtar. Mas Rudi Pragen Heryansyah mantan GM Radio Mercurius FM Makassar dan mas Ramon mantan GM Radio Lorosae Timor Timur yang ceritanya suka bikin merinding, semuanya dari Jakarta menyempatkan hadir di reuni ini.




Jangan fokus ke empat perempuan yang lagi bacarlota seruuu di belakang yaaa.... itu ada iMom, mbak Naniek manager HRD yang jadi mamie kita di kantor karena ngurusin semua perintilan dan permasalahan kantor termasuk menampung curhat masalah pribadi semua warga kantor, Komang Sri yang jadi momok di kantor karena selalu nyinyir nagih kuitansi bensin dan sebagainya dalam rangka disiplin keuangan kantor, juga Putu Rumi manager marketing yang keinginannya mewakili klient bikin kita di bagian desain dan team di lokasi proyek jadi sering bentrok.
Fokus aja ke tiga orang rupawan di meja depan ini. 

Yang baju putih sedang berdiri ini namanya Putu Wibawa tapi lebih sering dipanggil Rolex karena penampilannya yang seglamour namanya. Dulu kita masih repot mencukupkan gaji dengan pampers, susu anak dan bayar susters, orang ini melenggang ke kantor dengan stelan versace, Armani, asesoris yang bikin kita tahan napass dengan mobil yang disesuaikan warna baju. 
Job descriptionnya? itu yang selalu bikin pak Iwan dan mba Naniek senewen melebihi senewen membayar gaji karyawan. Terakhir Rolex masuk ke team iMom menghandle perumahan di Jimbaran.
Sempat lose contact gak ikutan di grup WA tapi bersedia datang di reuni kemarin setelah no telponnya ditemukan. Mantap Rolex.

Adi Adnyana suami Putu Rumiyani, mas Riyanto, Bu Mar ibunda kami semua, dan pak Pri Sulisto pemilik holding company.

"Jangan diambil buahnya ya Jeng, janji ya". 
Waktu pohon pepaya di rumah sebelah yang buahnya jatuh ke tembok pembatas rumah iMom, Bu Mar wanti-wanti ke iMom.
"Lo Bu, bukannya itu pepaya bersama karena rumah kami kan milik tetangga sebelah", iMom ngeles karena kebelet pengen dibuat gohu itu pepaya mengkalnya.
"Pokoknya jangan ya Jeng, kasih tau juga ke suster-suster di rumah jangan metik pepaya walaupun buahnya jatuh sendiri," Bu Mar tetap berkeras.
"okeeee....," gak jadi masalah koq.
Besok pagi-pagi sekali setelah kelar jadwal rutin mendorong kereta si kembar jalan-jalan keliling menghirup udara pagi, suster Putu mengetuk pintu kamar saat iMom bersiap ke kantor:
"Bu, ada Bu Mar sama mas Budi dateng", 
iMom buru-buru keluar.
Oalaaah.... Bu Mar dateng dianter mas Budi sambil membawa banyak cemilan, pisang dan buah pepaya.
"Dimakan pepayanya ya jeung",..... kata Bu Mar sambil menatap pohon pepaya yang buahnya subur menyentuh tembok pembatas halaman samping rumah iMom yang luas dan dijalari tanaman rambat.


Josef Latumahina dari Kecil-Kecil Saja Communication yang juga sekarang bermukin di Makassar tapi justru lebih sering ketemuan di Facebook, Om Brewok dari Top FM Bali, Yulian arsitek, dan pak Iwan arsitek bos di Bangun Nusa Development. Orang ini niih sutradara yang paling sibuk menghandle reunian Bali ini.


Pak Pri diapit duo dari Top FM Bali, Om Brewok dan mas Iwan Syahwanto yang sibuk sekali dalam kepanitiaan dibalik suksesnya reuni Bali.

Om Brewo di belakang berbincang dengan mba Lili Miles dari Indo Multi Media, juga pemilik nursery yang menghandle tanaman perkantoran dan landscape hotel. Dulu iMom suka mengajak mama mertua yang jika berkunjung ke Bali pasti membawa pulang tanaman hias. 
Sekarang mba Lili mengabdikan hidupnya untuk membantu umat dan kini di sapa dengan panggilan Cening, kami semua memanggilnya dengan sebutan Guru.

Mbak Naniek masih tetap menjadi mamie kantor di antara ketiga talenta kreatif  dan Om Brewok yang dari dulu memang sudah menjadi keluarga besar di Bangun Nusa. 
Renovasi kantor Top FM sewaktu pindah dari Batu Beliq Kerobokan Kuta ke jalan Diponegoro Denpasar kan di handle Pak Gunawan dari Bangun Nusa yang sayang sekali sampai reunian kemarin masih lose contact.



Senangnya melihat kalian setelah sekian lama gak ketemu. Muslih Muhammad, Andrey Himantoro, pak Niang De atau Made Karyana, Dewi, Yusman, Yulian, Komang atau Niang Sri, Mbak Naniek Yuli, Agus Sudiawan, Josef Latumahina, Putu Rumiyani dan Rolex. Ngobrolnya gak bisa berenti, setiap ada yang berpindah ke meja lain, beberapa menyusul mendekat diikuti semuanya berpindah tempat dan lanjut ngobrolnya diseling ketawa terbahak beramai-ramai, becanda, mengingat cerita yang kemarin, saling meledek, juga saling support menguatkan satu sama lain. 
Ah kalian semua.... yang ternyata sudah jadi orang hebat dan sukses di bidangnya masing-masing. Semuanya sepakat dan setuju bersama : ini semua berkat didikan, disiplin dan tempaan semasa kerja dibawah pimpinan pak Iwan Indraswanto.
Masih banyak yang belum bisa hadir di reuni Bali kemarin semoga reuni tahun depan bisa lebih ramai lagi yang datang yaaa....


Rasanya masih belum pengen berpisah. Malamnya iMom dan Om Brewok makan bersama pak Iwan dan keluarga. Juga besoknya lagi, sempatkan makan siang dengan pak Iwan dan teman-teman kantor sebelum berpisah.... untuk ketemu lagi tahun depan yang diikuti perayaan special, eh belum apa-apa juga sudah rame ngomongin outdoor kebaya dress code. 


in this office ....we do Teamworkwe do HELP
we do Respect
PUNCTUALITY and Laughter.
we do FRIENSHIP.
we do COFFEE & CAKE.
we do COMMUNICATE and Listen
we do Motivation
we do Great Things

Kantor Om Brewok, 
 Top FM Bali



Anak radio niih lagi pada ngumpul...sudah bisa dibayangin kaan gimana hebohnya mereka!
Bertempat di Kembang Jepun, dekat ex Kantor Bangun Nusa, team super yang masih tetap solid ini berkumpul malam itu.





Pak Pri dan para direksi yang hadir. Ada pak Mochtar, pak Tom yang sudah sepuh tapi masih kuat. Ayooo ada yang masih pada inget gak dengan sosok cerdas Toeti Aditama jaman Dunia Dalam Berita  di TVRI duluu?  
Hadir juga mas Rudi Pragen Heryansyah ex General Manager general Radio Mercurius Top FM Makassar yang banyak support Om Brewok waktu datang pertama kali saat ditugaskan Bali, dan mas Ramon ex Radio Lorosae Timor Timur. 


Bersama Bu Mar ibunda kita bersama. Semoga sehat terus ya Bu.
iMom cukup duduk manis jadi tamu saja kali ini.
Sambil mengingat jaman top fm yang awalnya di batu beliq kerobokan sebelum dipindahkan ke jalan diponegoro denpasar dengan tujuan supaya area cakupannya lebih luas. namanya juga diganti om brewok dari top fm kuta menjadi top fm bali. dan alhamdulillah radio yang awalnya ngos-ngosan mengudara ini mulai berbenah meningkatkan pelatihan dan kualitas sdm, mengcreate acara yang inovatif, juga menambah dan mengganti beberapa peralatan yang menunjang mutu penyiaran.. Wah ini jaman bener-bener susah sampai iMom dengan sukarela menggadaikan perhiasan untuk sedikit membantu om brewok dan teamnya yang super dan tahan banting semua itu agar pemancar bisa berdiri tegak di tempatnya yang baru.




Om Brewok dan super teamnya berhasil mencapai masa jayanya bersamaan dengan saat  The brondongs Blues lahir. Tawaran kerja sama dan iklan mulai berdatangan, angin segar mulai bertiup dan crew Top FM bisa naik gaji sampai tiga kali dalam setahun. Top banget!



Doa bersama dibawakan oleh Bim Bachtiar, semoga iMom gak salah yaa dalam penulisan nama-nama kalian semua. Kalo juga terlanjur salah mohon dimaafkan ya.
Pembacaan doanya menyentuh sekali diantara narasi panjang mengenai Top FM dari masa membangun sampai doa untuk semangat dan kebersamaan yang terus terjaga, walaupun beberapa orang sudah tidak bersama lagi, dan salah satu yang terbaiknya, mas Surya, sudah dipanggil Yang Maha Kuasa. Banyak kenangan berkesan bersama almarhum.



Betapa beruntungnya Om Brewok di kelilingi team yang punya napas panjang dan terbukti tahan banting seperti mereka.
Semoga rencana Top FM mengudara kembali dengan format digital yang disesuaikan dengan jaman kekinian bisa segera terealisasi dengan dukungan teman-teman yang semangatnya masih tetap terus terjaga.


Pak Prie dan jajaran direksi sangat terkesan dan terharu sekali akan kebersamaan dan semangat kerja yang masih terus dan akan terus kami jaga sampai kapanpun.
Seperti lagu yang di lantunkan suara merdu Yanti Top FM malam itu,

Sing :

.......
you just call out my name
and you know wherever i am
i'll come running to see you again
winter, spring, summer or fall
all you have to do is call
and i'll be there, yes i will....... 
you've got a friend.

Ke Bali kali ini,
menyisakan kenangan mendalam yang terasa berbeda dengan kunjungan ke Bali di waktu-waktu kemarin. Tentunya, kiss bye di akhiri dengan janji untuk ketemu lagi tahun mendatang, maksudnya reuniannya, kalo untuk ketemuan sewaktu iMom lagi jalan-jalan siih bisa aja maybe tomorrow maybe next month yaa.

Tips menghadiri reuni luar kota ala iMom :
  • prepare jauh sebelum hari H.
  • pastikan sehat dengan olah raga teratur, makan yang sehat tapi enak.
  • sudah booking tiket, hotel dan transport selama di daerah tujuan.
  • packing : dresscode jangan lupa, alas kaki dan outfit yang comfort but style. #OOTD iMom  kali ini adalah wide leg loose cutting seputar warna putih, hitam, batik, jins, dan sedikit warna aksen dengan bahan katun dan linen.
  • termasuk juga pouch kosmetik, asesoris, kamera, charger dan perintilannya, juga pouch obat-obatan dan vitamin.
  • oleh-oleh : check list adakah yang minta dibawain roti mantau, kopi Toraja, cemilan dan souvenir Makassar.
  • kelarkan masalah supaya bisa senyum renyah bersama teman-teman.
  • Nikmati moment reuni dalam kebersamaan, sehat dan bahagia.

Reuni Bali dikelarkan dengan membawa pulang kenangan indah yang terus membekas dalam hati untuk nanti bertemu lagi di tahun depan, tahun depannya lagi, dan seterusnya.


See U Bali,
my second home.

You Might Also Like

14 komentar

  1. Huhuuu... 😣 salah picca ka baca postingan ini! Secara sekarang lagi kangen liburan, terutama Bali eeh baca postingannya iMom malah jadi makin mupeng deh...

    Eh kak, seru juga kali yaa kapan2 kita ke Bali bareng blogger MAM 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bali memang selalu bikin mupeng kooqqq! Banyak tempat yang belum di eksplore. Boleeh itu idenya kapan ya bisa ke Bali bersama blogger MAM.....

      Hapus
  2. Ka Novie, padatnya acara ta di Bali 👍. Saya menunggu review nya Bungalow Living ya Ka, baru ngintip kaca depannya aja udah syantiek gitu 😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ouw ya! Bunga Living itu betulan bikin betah disertai ikhlas aja buka dompet. Nanti ya Wie saya jadiin postingan deh si butik interior yang cantik itu.

      Hapus
  3. Panasnya Bali tidak jauh berbeda dengan panasnya matahari di Makassar yang tiap orang kebagian satu matahari.

    ---> haduh Kak Novie, tiba-tiba saya merasa jadi jauh lebih panas baca itu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa...iya Niar, asli panas itu Bali! mana lagi lupa bawa kecemete jadinya beli deh langsung dua. *modus.
      yang satu item pekat untuk menghalau silau, satunya lagi biru cermin kekinian untuk properti foto-foto cantik ala-ala...

      Hapus
  4. Halo mbak Novie ���� aku tuh ya binun tingkat tinggi mau komen apa hahaha ini Bali lhoòooo...udah pasti asik aja apu pun yg dilakukan di Bali pasti nampwoool deh. Sanur, oh aku jadi kangen pepengen ke sana lagi. Ubud juga. Kangen nasi Bali, sate lilit dan semuanya. Btw aku blm pernah coba flying fish. Ngeri ga ya? Hihi...oh ya reuni nya berhasil banget ya semua kumpul. Foto2nya komplit gitu. Nice story ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngomonngin Bali memang gak ada habisnya ya. Kalau makanan aku gak begitu kalap di Bali karena kafe kan rata-rata menyediakan menu internasional. Lebih suka ke tempat makan ikan, makanan Jawa, franchise, atau ke Bakery en pastry yang kuenya enak-enak.

      Hapus
  5. Bali emang tempat liburan yang paling seru menurut saya.. karena culture nya yang begitu unik yang tidak bisa ditemukan di mana2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, bali masih tetap menjaga dan mempertahankan tradisi. Karena adat istiadatnya menyatu dengan agamanya. Makasih sudah berkunjung ya.

      Hapus
  6. Blom pernah ke Bali, selalu dilewatkan gitu aja klo ke Indonesia Timur haha.. next time kudu ke sini, ditunggu review bungalownya mak.. cakeeeep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next time harus coba jalan-jalan ke Bali. Semua yang sudah pernah ke Bali pasti ingin kembali lagi, gak cuma kita orang Indonesia. Warga dunia juga udah sepakat kalau Bali itu must visit. Nanti kalau ke Bali boleh deh saya temenin ya mbak.

      Hapus
  7. Baca postingan ini langsung pengen ke bali lagi kak :(

    Bali seperti kayak ga ada habisnya untuk di explore

    BalasHapus
  8. Bener banget, Bali itu cerita yang gak pernah selesai. selalu ada yang asyik untuk di eksplore dan diceritakan kembali.

    BalasHapus

Subscribe