Kafe Photogenic Di Pantai Akarena Ini Bikin Foto Sunsetmu Look So Instagrammable.
Jumat, November 23, 2018
Kafe ini letaknya di Pantai Akarena.
Pantai yang seperti hilang dari memory karena tidak lagi menawarkam sensasi rekreatif. Kalah pamor dengan tempat nongki yang semakin menjamur di Makassar.
Terakhir berkunjung kesini iMom survey lokasi bersama teman yang berencana membuat kafe menghadap pantai dengan dudukan santai di area pasir.
Dan waktu itu Sinimi Beach Lounge ini belum eksis.
Wiken kemarin kami memilih Pantai Akarena yang kelihatan mulai berbenah untuk mengisi #sundayfunday afternoon sesuai kebiasaan kami yang selalu memilih kafe dengan suasana outdoor karena duduk-duduk di kafe indoor sudah terlalu mainstream.
Surprise dengan keberadaan kafe ini yang letaknya terpisah jauh dari suasana keramaian di area bagian dalam pantai, kami memutuskan untuk langsung masuk saja ke kafe ini karena terbaca tulisan Musholah di bagian dalam. Saat itu memang sudah mulai memasuki waktu Maghrib. Tapi karena seluruh area outdoor sudah terisi pengunjung juga tulisan reservasi pada dua meja, maka kami memilih untuk berjalan-jalan saja dulu menikmati sunset di pantai karena tidak tertarik dengan suasana indoor kafe yang lebih tertutup dengan harapan mungkin setelah sunset sudah ada tempat yang kosong.
Pantai Akarena kelihatan mulai berbenah lagi.
Ya iyalah seharusnya memang sudah seperti itu.
Sebenarnya konsep desain kawasan rekreasi Pantai Akarena sudah baik sejak awal. penataan landscape dan fasilitas bermain dan fasilitas penunjanh, bangunan luas yang difungsikan sebagai resstoran terbuka, lengkap dengan plaza luas sebagai area bersantai dengan permainan air untuk anak-anak.
iMom ingat waktu liburan ke Makassar, saat itu kita masih tinggal di Bali, kawasan ini hits banget. Lalu entah kenapa dia meredup dan ditinggalkan.
Dengan diberlakukannya tarif masuk untuk kendaraan roda dua dan roda empat, juga tarif masuk untuk pengunjung dewasa dan anak-anak, tentu boleh dong kita berharap lebih pada area pantai ini. Apalagi ini satu-satunya area di sepanjang pantai Losari yang memberlakukan tarif masuk. Dikoreksi ya jika iMom salah.
Kelihatan banyak perubahan fisik mulai dari gate masuk yang lebih tertata rapi, parkiran yang luasss jangan takut gak kebagian dengan akses masuk dan keluar yang ditumbuhi pepohonan rimbun.
beberapa fasilitas tambahan seperti area outbond, gazebo untuk duduk-duduk di pinggir pantai, plaza luas yang lebih tertata rapi dan area kulineran terdiri dari deretan kafe mengelilingi area dudukan menghadap pantai, bantal-bantal yang dihampar diatas pantai ala La Plancha Bali, dan dermaga yang sudah diperluas dan dihias lampu-lampu yang kelihatan cantik menjelang sunset.
Seluruh area pantai dipenuhi banyak pengunjung.
Berjalan-jalan, berlarian dan berenang, berjalan di pinggir pantai, sekedar duduk ngobrol di deretan gazebo, dan .... apalagi apalagi kalau bukan datang untuk berpose di segala sudut pantai ala seleb Insta lengkap dengan kacamata hitam dan properti yang lagi hot di jagad Instagram : topi lebar.
Ternyata Om Brewok tidak sendirian yang berjalan sambil menenteng tripod, banyak juga yang malah niat banget datang lengkap dengan menenteng bermacam kamera dan lensa panjang.
Biasaalahya ... lokasi yang ( kembali ) happening memang selalu menarik banyak pengunjung untuk check in dan berfoto eksis di sosmed termasuk ini niih salah satunya,
Puas menikmati suasana pantai dan panorama sunset yang selalu menimbulkan perasaan kagum tiada tara, sambil berjalan perlahan kami kembali ke Sinimi Beach Launge.
Sinimi Beach Lounge
Memilih duduk di meja dan stool, kami mulai mengedarkan pandang ke seluruh area kafe.
Kafe ini unik dengan dua macam variasi tinggi dudukan kursi.
Di area outdoor ada dudukan berupa bantal-bantal berwarna - warni dengan meja rendah diatas lantai karpet menyerupai rumput hijau yang dinaungi payung lebar style Bali yang lebar.
Sedangkan di area indoor meja kursi tinggi ala bar dengan sofa-sofa yang dibuat merapat ke dinding.
Sayangnya bentuk meja kursi yang tinggi seperti ini membuat area bukaan jendela menjadi menyempit. View dramatis diluar tidak maksimal dinikmati dari dalam ruang bahkan kesannya tanpa view sama sekali.
Sepertinya hal ini yang menjadi alasan kenapa pengunjung lebih suka menikmati suasana pantai dari area outdoor karena area indoor kafe kurang begitu menarik, kecuali saat hujan.
Reservasi Dulu Deh Sebelum Ke Sini,
Saran iMom jika ingin bersantai menikmati sunset dari kafe ini sebaiknya reservasi tempat sebelumnya.
Kafe ini memang mulai dibuka sejak pukul 11 siang tapi walaupun kesannta Bali style tapi pengunjungnya tidak seperti di Bali yang justru dengan riang gembira menikmati pantai mulai sunrise sampai sunset. Saat matahari tepat diatas kepala justru menjadi saat yang dicari-cari. Lha kita orang Makassar yang sepanjang tahun bermandi matahari tentu lebih memilih menikmati sunset saat sore menjelang malam.
So thats why kenapa iMom sarankan untuk reservasi tempat sebelumnya karena durasi sore yang tidak panjang gak imbang dengan kapasitas jumlah dudukan di area outdoor. Sayang kaan kalau sudah jauh-jauh datang lalu tidak kebagian tempat duduk.
Kalau kami sih sudah merasa cocok dengan dudukan meja dan stool di sudut luar ini.
Suasana semakin romantis menjelang malam saat lampu-lampu mulai dinyalakan.
Oh ya, malam Minggu kafe ini buka sampai jam satu malam, kalau hari biasa bukanya hanya sampai jam 10 malam.
Kafe yang di style dengan sentuhan Bali dan pernik Shabby Chic ini cukup stand out di area Pantai Akarena karena letaknya paling depan dengan bentuk bangunan berdiri sendiri terpisah jauh dari area kulineran diujung dalam. Mobil juga bisa diparkir depan kafe.
Sebenarnya iMom lebih kepingin melihat keunikan detail lokal yang di eksplore dan di adopsi ke dalam desain kafe ini. Asyik kan kalau ada desain etnik lokal dalam style simple moderen dengan sentuhan Nautical Shabby atau Nautical Pop Art, Bukannya Bali style yang sudah terlalu biasa apalagi dudukan bantal La Plancha yang sudah menjamur di copas ke mana-mana bahkan sampai ke Pantai Topejawa.
Tapi jika dilihat dari antusiasme pengunjung yang duduknya seperti melekat nyaman ke bantal dan sangat sibuk sendiri dengan gadget masing-masing dan selfie tiada henti, sepertinya dudukan model begini memang lagi happening di mata mereka ya.
Baca :
Nikmati Dua Keunikan Ini Saat berada Di PPLH Puntondo.
Dua cangkir teh panas dalam teko kaca bening dan pisang goreng yang di repeat order menemani iMom dan Om Brewok menyambut malam.
Suka dengan pilihan desain piring, cangkir dan teko yang so stylish diatas meja berfinishing Whitewash Wood.
Terasa betul perhatian owner pada detail penyajian. Hanya saja kita mesti berjalan ke pintu indoor kafe sambil melambai tinggi jika membutuhkan sesuatu. But so far, waitersnya baik-baik, informatif dan sopan, walaupun kenyamanan menikmati suasana agak sedikit terganggu dengan drama owner dan beberapa pengunjung anak muda yang berulah.
Yaitu Musholahnya.
Yang diletakkan terpisah di lantai dua kafe. iMom angkat topi banget deh dengan ketersediaan fasilitas ini yang semoga bukan menjadi ruang sementara saja yang nantinya akan difungsikan sebagai ruang lain. Musholah yang memberi sensasi berbeda saat beribadah dengan view lepas pantai. Ruang ini dilengkapi tangga menuju ke lantai atas yang kami masih menebak peruntukannya. Mungkin semacam mercu suar atau semacam rumah pantai yang bagian atasnya dilengkapi teropong untuk mengamati angkasa di malam hari.
Keren banget apapun nanti fungsi ruangnya.
So far, kafe di tepi pantai ini menawarkan sebuah pilihan destinasi baru menikmati sunset.
Menjadi tempat yang asyik untuk mencari suasana berbeda yang lebih tenang, natural, dengan schene dramatis buat yang senang suasana malam di pantai seperti iMom dan Om Brewok.
Suasana seperti apa yang kalian pilih untuk menikmati Sunday Funday Afternoon?
Oh ya, kalau mau nanya-nanya budget menikmati sore di Pantai Akarena kemarin silahkan ya kita lanjut di komen, Yuk....
Salam Kreatif,
Be Happy, Be You.
38 komentar
Langitnya bagus banget, Jingga. Itu pasirnya kok bersih ya? Indonesia punya garis pantai yang panjang. Coba kalau semua mau jaga kebersihan, ya.
BalasHapusSebenarnya pantai di sini juga tak luput dari para pengunjung yang kurang punya kesadaran membuang sampah bukan pada tempatnya. Padahal pantai, langit biru, dan sunset sudah melengkapi keindahan kota ini bahkan menaikkan derajat kota dimata nasional dan internasional. Yuk mba Lusi, kapan dong mau main ke Makassar. Aku ajakin jalan-jalan dan wisata kulineran deh.
HapusSpotnya sangat instagramable sekali imom pas untuk generasi milenial pemburu pengisi feed ig. Btw imom makanannya disini hanya ngemil2 manja saja atau ada makanan beratnya?
BalasHapusBener banget, di kafe ini memang memanjakan pengunjung dengan spot- spot yang so instagramable ya. Kemarin itu kita hanya ngemil-ngemil manjah karena sudah berencana mau makan malam di kafe berikutnya. Tapi makanan berat seperti nasi goreng dan lainnya teteup ada koq.
HapusIya tawwa, asyik ki kafenya.
BalasHapusSAya batangkan kalau sudah reservasi dih baru tiba-tiba mendung dan hujan mulai turun .... wih, kocar-kacir kali orang di sana.
Hahahaa... jauhnya kaka Niar membayangkan deeh. Pergi mi dulu kapang. Tapi iya siih kalau hujan pasti area outdoor gak akan bisa buat duduk-duduk manjah lagi, pengunjung tentu akan pindah ke area indoor.
HapusBanyaknyami perubahan di sini di' imom. Kapan ya saya terakhir ke sini? Barulah saya tahu ternyata sudah secantik ini. Plus banyak makanan pula yang bisa di santap. Paling mantap deh, dipinggir pantai menikmati sunset sambil makan pisang goreng dan teh hangat.
BalasHapusIya tuh sudah ada perubahan sesuai jaman hehehee.... Banyak area dudukan, banyak makanan yang bisa dipilih, juga banyak spot keceh untuk pepotoan.
HapusOMG!! Itu beneran Pantai Akkarena? Ah masa sih?? Wah gila, sy terakhir kesana pas bulan puasa lalu, masih kosong tanpa apa apa gitu jadi terlihat membosankan. Wah sekarang udah kaya pantai di bali yah kak���� belum lagi sunsetnya Makassar yg juara... Wah harus gencar nih promosinya Akkarena�� wajib kesini lg jg deh
BalasHapusIya Raya kesana miii menikmati sunset sama foto-foto manjah. berubah cantik mi area depan pantainya ada gazebo-gazebonya buat duduk-duduk menikmati sunset makasar yang juara.
Hapusdeh setelah sekian purnama saya ndak pernah kesana. berubahnyami di' iMom instagramble bangetmi. Cafenya juga bagus skali gang.
BalasHapusSekarang berubah mi suasana di pantai Akarena. Kayaknya ke depan akan ada lagi beberapa kafe baru bermunculan karena mulai banyak mi pengunjungnya.
HapusAww, saya udah lama tgl di Makassar tp blm ke sini ���� sekeren ini ternyata pantai Akarena ���� thanks sharingnya akak ��
BalasHapusmakasiih senang jika postingan ini memberi manfaat.
Hapuswah, kujadi pengen kesini. harga makanannya murah-murah nggak kakak? ada makanan berat nggak kakak? ^_^
BalasHapusIyaaa... kesinilah jalan-jalan. Lebih asyik jika beramai-ramai sambil foto seru-seruan ya. Kalau harga makanan relatif yaa disesuaikan dengan kafe yang kita datangin. Makanan berat maksudnya semacam nasi goreng? adalaah.
HapusAku belum pernah ke Sinimi 😭, cakep dan instagrammable banget yaa. Cucok ka sarannya, kalau sore pasti ramai banget yaa jadi sebaiknya memang harus reservasi terlebih dahulu. Yuk kak, kapan2 kita foto2 di sini.
BalasHapusOh segera yuuk kapan Sombere leyeh-leyeh disindang. Jangan lupa diajak tuh photografer andalanG yee. Tapi mesti liat sikon dulu Teh karena cuaca sulit diprediksi. Lebih sering hujan dan kalau panas juga gak lama udah mau ujan lagi. Fondie sama highlighter nanti lunturrr.
HapusWahhhh terakhir ke sini antara 2010 - 2011 berubahnah mamoo ������
BalasHapusIyaaa.... tapi perubahan signifikannya yang dibagian garis depan pantai. Kalau bangunan Akarena yang dulu sih masih tetap ada.
HapusSeru sekali kak memang nongkrong di sinimi cafe, saya waktu itu kesana karena nganter temen dr jakarta yang kebetulan lagi dinas dan dia seneng banget diajak ke akkarena dan nongkrong di cafe ini. Cucok meong katanya..
BalasHapusIya bener cuccok nongkrong disini. Apalagi orang Jakarta yang gak bisa sering-sering liat pantai seperti kita di Makassar ya.
HapusSaya juga sudah pernah kesini lagi, sudah bagusmi tawwa akkarena, sudah mulai jernihmi air lautnya sampai ikan sudah kelihatan, semoga akkarena tetap bersih.
BalasHapusSemoga yaa pantai Akarena menjadi bersih dengan kita semua menjaganya dari buang sampah sembarangan supaya {antai dan sunset yang indah selalu menjadi milik kota Makassar.
HapusSaya kalo ke cafe2 begitu pasti kuliat musholahnya kak. Pas kuliat musholahnya ini review cafeta, langsungka pakui. Haha. Karena biasanya yang bikinki was2, nongki2 mki di cafe eh pas jam sholat keremponganki cari tempat sholat. Bagusnya ini cafe karena lokasi di pantai, dan view pantainya juga dapat. Pas sholatpun juga kelihatan view pantainya. Jadi bisaki sambil meresapi ciptaan Allah. Deh maafka rada alay kak. Hehe 😅
BalasHapusSamaan dong kita yaaa, iMom dan Om Brewok juga menghighlight Mushola dan toilet sebagai faktor penentu durasi nongki manjah menikmati sebuah kafe, selain view yang fantastis seperti yang dimiliki kafe ini. Masuk mi komenta kaaaan. Smile.
HapusIni Akarena udah keren banget kayak2 bali mhy, ,tempat ini tidak jauh dari rumah, jadi sering ke sini deh. .Hehehe
BalasHapusWah asyik tuh tinggal dekat pantai. Bisa sering-sering menikmati sunset.
HapusSays terakhir ke Akkarenaa itu sebelum menikah, berubahmi tawwa dih. Alhamdulillah perubahanannya lebih keren dan bikin jadi hits lagi. Harus lagi ke Sana ini sore2, bawa anak kecil yang pasti suka sekali lari-larian di pantai
BalasHapusAstagaaa lamata mi nda kesini di kaka nanie. bawa doong Ridwan berlarian bebasss lepasss ke pantai. Jangan lupa bawa kamera eh bawa hape barunya buat pepotoan cantik ala selebgram.
HapusMba kamu nemu aja sih cafe cantik nan instagramable di tepi pantai begini.. ya ampun aku bisa betah stay di situ dari pagi-pagi panas-panasan terik gak masalah dah hahaha demi stok poto cakeb
BalasHapusheheheh... emang diniatin koq mbak.Saat weekend sore-sore adalah kesempatan Cozyhomeidea nyari kafe atau tempat bersantai yang asyik. Iya lho mba kafe ini bersama viewnya pasti bikin betah berlama-lama.
Hapusmauku kesini kemarin2 waktu hits,,
BalasHapustapi pak suami selalu gak sempat waktunya
pengennya sih sama suami biar ada yang fotoin sembari jagain anak kalao saya yang mau foto2 hehehe
nanti deh jadwalkan ke sini
kerennn skaliiiii ulasan imom selalu
Barengan meki yuuk bundaZam sayang kita-kita Sombere Media Partner. Yuuks kapan. Ajak mi sekalian Pache supaya bunda bisa fokus saja sebagai model kasian nda terus-terusan merangkap jadi photografer. Sama AyahZam lain kali lagi sedeng.
HapusSenang banget deh rasanya ada cafe instagramable sekali pas untuk generasi milenial pemburu pengisi feed ig .....
BalasHapusBener banget itu. Kafe-kafe cantik yang Instagramable sudah papsti bikin feed keliatan cantik yaa.
HapusSeru banget deh ya, keliatan dari ramai pengumjung yg datang. Kalo di Jakarta mgkn semacam Ancol gitu kali ya. Tapi disini tarif caffee and resto nya lumayan mahal cuma view nya juga gak bikin kapok datang sih.
BalasHapusIya ya mbak kalo di Jakarta tuh semacam kafe di Ancol. Dan sayanya juga udah lama bangeeet terakhir ke Ancol saat mengajak anak-anak masih kecil duluu. Kafe dengan view cantik pasti tetap diburu pengunjung ya. Apalagi kalau belum punya competitor.
Hapus