7 Tipe Teman Kayak Gini Di Medsos, Unfollow Saja!

Jumat, April 26, 2019



Hari gini, 
siapa yang gak punya akun sosial media? 


Semua pasti punya atau pernah punya minimal di satu platform apakah itu akun facebook, instagram, atau twitter. Atau malah sudah punya akun Linkedln? 

Internet dan sosial media memang sudah menjadi keseharian kita di jaman digital ini. Sebagai sumber informasi, bekerja, bersosialisasi dan bisnis. Produk yang dijual online maupun offline tetap menggunakan internet sebagai sarana pemasarannya melalui sosial media.

Media sosial sudah menjadi keseharian kita dari mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi. 
Pagi hari diawali dengan membuka email dari kontak bisnis dan pekerjaan sambil membuka grup wa kantor, keluarga, teman, komunitas, chatting diseling ucapan sukacita untuk berbagai moment dan terkadang dukacita,  ceki-ceki akun sosial media yang minimal ada dua akun, scrolling feeds, komen dan buka stories, ke grup wa lagi, lalu balik lagi ke akun  media sosial.
Niatnya cuma mau ceki-ceki sosmed lima belas menitan eh malah keasyikan sampe telat mandi. Sepanjang siang ke sore di sela beragam aktifitas kita tetap terhubung dengan media sosial. 

Malam hari sebelum tidur juga teteup ya, yang tadinya cuma mau ceki-ceki bentar sambil nunggu ngantuk eh malah keterusan sampai jam dua malam dan ngantuknya malah gak dateng-dateng. 
Hayo siapa niih yang kelakuannya kayak begini saban hari? 

Pelototin Gadget Sambil Nunggu Pesanan Cemilan Di Anomali Coffee makassar.

Suasana Di Cozyhomeidea. Ngobrol, Makan, Juga Scrolling, Dilakukan Bersama-Sama.

Farchan The Brondongs Blues Asyik Sendiri Di Bermvda Coffee Jakarta.

Gaya Si Millenial Di Anomali Coffee Makassar.

Bahkan Diatas Tempat Tidur Mama Papa Juga Asyik. Tapi Yang Ini Asyik Milih Lagu Dari Youtube Untuk Dinikmati Bersama.

Susah ya lepas dari jeratan media sosial yang serasa seisi dunia kita ada di situ. 
iMom memantau update kegiatan keseharian The Brondongs Blues yang kuliah di luar kota salah satunya ya melalui media sosial mereka. Juga chatting di wag keluarga, Instagram dan Stories mereka. Selain tentu dengan telepon dan sesekali video call. Anak jaman Now itu lebih cepat merespon jika di wa atau di dm. Menerima telpon apalagi video call itu sesekali saja kalau urusannya mendesak. 

Media sosial membuat kita terhubung.

Postingan, caption dan komen mencerminkan perilaku kita. 
Ada yang selalu update dengan konten-konten kreatif, informasi kekinian dan edukasi, postingan menghibur mengundang tawa disela rutinitas hari yang hectic, juga ada postingan yang penuh drama dan kebencian. Nah, teman dengan postingan yang menyebar energi negatif seperti ini yang sebaiknya di unfollow atau bahkan di unfriend saja supaya tidak semakin menambah drama kehidupan. 

7 Tipe Teman 
yang sebaiknya di unfollow saja!

Walaupun tidak pernah berniat mengunfollow, unfriend bahkan mem block teman di media sosial, tetap kita harus melakukan seleksi jika postingan sudah terasa sangat mengganggu kenyamanan bermedia sosial. Setiap orang punya batasan sampai sejauh mana mereka bias mentolerir postingan negatif yang melitas di feed, termasuk iMom. 

Dan siapakah teman dengan postingan yang minta di unfollow itu? 

1. Over Share

Pernah dengar istilah FOMO? 

Fear Of Missing Out ini adalah orang yang dikit-dikit update seakan seluruh kegiatan hidupnya wajib diketahui orang banyak. Batas menjadi kabur antara ruang publik dan ruang pribadi. Berasa tidak hidup di dunia nyata jika orang tidak mengetahui keberadaannya di dunia maya. Menyedihkan. 
Ada yang bilang bahwa orang yang kebanyakan share di medsos justru orang yang tidak betul betul menikmati hidupnya. Yang fomo silahkan jawab. 


2. Selfie Maniac
Punya teman model begini? Ulala… itu feeds isinya muka dia semua sampe postingan para beauty vlogger menghilang entah kemana. 





Angle kiri, kanan, depan, pose malu-malu meong, menggeliat di tembok, pose ala candied lagi nyebrang jalan dan menunduk mencari sendok jatuh, pokoknya satu baju dua puluh pose di upload semua. Dan bukan dua minggu sekali posting beginian tapi setiap hari lengkap dengan caption late post, dibuang sayang, dari koleksi kata-kata mutiara bertema religi atau bahasa Inggris yang gak nyambung dengan fotonya. Yang penting kelihatan intelek begitu. 

Tipe ini juga rajin komen di foto selfie kita yang diposting dengan jeda dua minggu sekali bahkan sebulan sekali. Komennya sudah tentu bernada negatif semua seperti “Oh you look nice tapi keliatan gemukan ya say” yang diikuti dengan tag foto selfie dia, masih di laman komen. Pokoknya tidak boleh ada foto selfie yang lebih cetarrr melintas di feeds dia.


Jogging di Paddy Valley Pattalassang Gowa.

Jogging pencitraan di Pantai Kuta Bali.

Selfie Maniac ini semakin parah saat ketemuan and the gang, Car Free day, bahkan saat sedang melayat. Sound familiar uh?



Bandara Internasional Ngurah Ray Bali.

Ke Manado.

 Farchan The Brondongs Blues pasrah aja jadi model Om Brewok. Rumah Kebun Bili-Bili Gowa.

 Keluarga Sakinah lagi photoshoot di taman menghadap Pantai Losari. Hotel Swissbell Makassar.

 iMom akhirnya sampai jugaaa berpose disini, Bromo Tengger Semeru National Park.

 Bersama keluarga di Bebek Tepi Sawah Ubud Bali.

Gegoleran dan Malas-Malasan di Suite Room Hotel Novotel Makassar.

Gimana saat sedang on vacation? Oh my! 
Bom postingan gencar di setiap bandara, bagasi, boarding pass, pesawat, tiang, pohon, piring, kafe, sampai selfie dengan pose manjah menjemput mimpi di tempat tidur hotel yang di caption “maafkan yaaa muka ngantuknya habis having fun seharian. Thanks God You so nice to me”. Padahal fotonya sudah di take sampe berkali-kali, dipilih beberapa yang menurutnya paling cantik itupun sudah di touch up bolak-balik dari PicsArt ke VSCO! Unfollow. 


3. Eksploitasi Anak 

 My Dear Darling Niece Anisah. Pleasee.... jangan terlalu cepat besar yaa. 
Swimming Pool Hotel Aryaduta Makassar.

 Bello Gelato Makassar.

 Farchan The Brondongs Blues And His Sweet Cousins , Safira & Fadilah. 
Rumah Makan Pelangi Makassar.

Cousins : Fadilah, Anisah & Dzikry. Pancious Makassar.

I love kids, 
mereka adalah makhluk paling menggemaskan juga mengagumkan dimuka bumi ini termasuk The Brondongs Blues. Siapa siih yang tidak gemes melihat foto atau video kelucuan bayi dan anak-anak. Semua moms tahu dan merasakan sweet moment dan mengabadikan setiap fase kehidupan anak. Saat sedang makan, mandi, main, ketawa,nangis, bahkan saat anak sedang tidur pulas. Moment yang harus diabadikan selamanya.

Tapi banyak moms yang memang sejak awal berniat menjadikan anaknya, sekaligus dirinya, sebagai influencer wannabe agar diendorse beragam produk kan lumayan banget. Nah kelakuan moms haus popularitas seperti ini yang sering kebablasan mengeksploitasi anak secara berlebihan. 

Its oke-oke saja sih apalagi kalau anaknya memang photogenic, good looking dan berbakat apalagi kalau sampai bisa mengalahkan anak-anak artis yang memang sejak lahir sudah diikuti jutaan follower. 
Tapi plis dong moms jangan sampai detail kegiatan harian anak, data pribadi seperti kartu identitas sekolah, raport, piagam, passport, boarding pass, dan identitas lainnya terbaca jelas sehingga mengundang predator-predator anak yang bersembunyi di dunia maya. Terjadinya penculikan dan phedopilia yang bisa jadi berawal dari ketidaktahuan orang tua memposting informasi identitas anak di media sosial.

 Farchan The Brondongs Blues & iMom. Paris Van Java Bandung.

 Seseruan Bersama Farchan & Om Brewok. Rumah Kebun Bili-Bili Gowa.

 Malam Takbiran Idhul Adha di Apartemen Kalibata City Jakarta
Bersama  Brondongs Blues Farchan & Fachri.

 Having Good Time At Starbuck Trans Studio Mall Makassar.

Baca : Anak Akan Kuliah Ke Luar Kota? Lakukan 8 Hal Ini.


iMom sendiri sejak awal berusaha memberi batasan hal apa yang di posting, ditulis di blog dan di upload di medsos. Anak-anak juga punya hak untuk menolak di ekspos berlebihan walaupun mereka belum bisa menyatakan pendapatnya. 

Hargai privasi anak. 
Bagaimana jika nanti saat mereka sudah bisa membaca dan ternyata tidak menyukai postingan berlebihan tentang dirinya di medsos mamanya? 

4. Penjual Agresif 

Batik Boutique. Design And Sketch Oleh iMom. Silahkan Email Ya Jika Kepengen DiDesainkan Kitchen Set, Kamar Tidur, Rumah, Juga Ruang Usaha.

Daripada eksploitasi anak  mendingan moms fokus ke personal branding deh. 
Apalagi untuk moms yang menggunakan sosial media sebagai sarana jualan produk, jasa, makanan atau promosi blog. 
Kerjaan desain yang masuk ke meja iMom juga sebagian besar datang melalui blog Cozyhomeidea dengan melakukan personal branding di sosmed. Hehehee... soft selling ini sih.


Bukankah salah satu kelebihan sosial media adalah untuk melancarkan bisnis kita? 
Betul sekali, tapi tetap ada etika jualan agar promosi mendatangkan pembelian bukannya malah membuat orang menjadi muak. 
My Glitter Turquoise Kutex Ready for Weekend.

Ditengah chatting grup wa atau seru komen di sosmed sedang membahas sesuatu eh tiba-tiba dia nyolot dengan posting jualan, postingan jualan di sosmedpun muncul beruntun bermacam produk setiap lima belas menit dengan tag massal. 
Scrolling feed isinya krem pemutih, salep bisul, pencerah selangkangan, pelangsing, panci ajaib, dan penghilang jerawat batu, kutex aman dipake wudhu, pemusnah kanker, dengan caption yang dibuat sedramatis mungkin. Produk paling dicari dan tak segan menjudge hidup orang belum sempurna atau tak akan sembuh jika tidak memakai produk jualannya lengkap dengan contoh kasus yang membuat orang yang sedang berjuang dalam pengobatan merasa berkecil hati . Unfollow 

5. Drama Queen

Tadi malam postingannya penuh curhat dan keluh kesah, pagi ini postingannya dipenuhi foto ala travel blogger dan segala kenyamanan hidup, kemudian malamnya postingan berisi screenshot pembicaraan di wag disertai nyinyir menyindir. Konflik. Korslet. 
Sangat haus perhatian dengan mencari sisi negatif orang. Capek deeh. 

Desa Wisata Tegalalang Ubud Bali.

Breakfast menghadap Pantai Lovina. Puri Saron Hotel Lovina Beach Singaraja.

Santai And Relax Di Puri Saron Hotel Lovina Beach Singaraja.

Si drama queen ini bisa membuat orang yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba merasa kehidupannya begitu buruk setelah membanding-bandingkan dengan kehidupan postingan lifestyle hedon si drama queen yang begitu terpampang nyata. 

Percayalah Marimar, kehidupan di sosmed tak seindah kehidupan di alam nyata. 
Brenti ko skrol pi ko mandi! Unfollow 

6. Mendadak Spiritual 

iMom sangat suka dan mengikuti beberapa akun religi atau pemuka agama yang berisi postingan yang menyejukkan hati menambah wawasan beragama disertai ajakan dan tata cara untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Bukankah itu salah satu manfaat kita bersosial media dengan mengikuti syiar agama untuk kemaslahatan banyak orang? 

Tapi banyak orang yang tidak mampu menjaga toleransi dengan pemeluk agama lain sebagai pengguna media sosial. Postingannya melulu berisi hujatan, menghakimi, mengatakan orang kafir dan masuk neraka jahanam apalagi disertai tag ke sejumlah teman dengan catatan tambahan untuk segera bertobat. Postingan kayak gini nih yang minta diunfollow karena mengusik ketenteraman hati umat beragama yang senantiasa disirami nilai-nilai rohani yang membawa kesejukan dan ketenangan. 

7. Political Expert Wannabe? 

Nah ini dia nih yang rawan menimbulkan perpecahan antar golongan, antar teman bahkan antar saudara. Tiba-tiba saja semua merasa berkompeten membahas politik. 
Its oke aja orang ngomongin politik di media sosial. 
Tapi tentu dari sudut pandang yang memahami betul seperti praktisi atau sebagai pakar politik misalnya yang pandangannya membuka cakrawala baru dalam memahami politik dan isu-isu yang sedang menjadi pembicaraan hangat di negeri ini. Utamanya iMom yang perlu banyak pencerahan dan wawasan dalam memahami politik praktis. 

Berbeda pendapat itu wajar saja. 
Negara ini terdiri dari keberagaman suku, budaya, agama dan geografis. Lha gak mungkin pendapat orang harus seragam dari Sabang sampai Merauke. Orang tinggal serumah aja bisa berbeda pilihan politiknya koq. Dan itu terjadi di keluarga kami yang tetap adem ayem aja tuh. 
Sayangnya lebih banyak yang berisik di media sosial utamanya saat Pilpres kemarin. Bukannya saling mengemukakan keunggulan masing-masing malah saling melempar argumen pedas, ikut menyebar hoax, saling menjelekkan, mengumpat, dan membuka aib. Songong. 

Telunjuknya udah kemana-mana lupa kalau diri sendiri juga punya aib. Bahkan jika kamu punya hubungan sejenis, hubungan kekerabatan bahkan punya hubungan intim sekalipun kamu tetap gak punya hak untuk membuka aib orang. Unfollow.

i love sosmed, 
it makes people connected. 


Pertemuan Rutin Dengan Teman-Teman Blogger MAM Makassar.

Java Jazz Festival Jakarta.

Reunian Teman Kantor Bangun Nusa, Raya Graha, Arteka Di Sanur Bali.

Family Vacation Dengan Mamie Papie Di Bebek Tepi Sawah Ubud Bali.

Nongki Bahagia Bersama Om Brewok, My Sisters Dan Ponakan Di Congo Dago Pakar Bandung.

Menjadi masyarakat di dunia maya dan dunia nyata tetap ada etiketnya. 
Apalagi sekarang sudah ada undang-undang IT yang menjerat orang dengan postingan seenak udel dan sedangkal berpikirnya. So, diperlukan kecerdasan dalam bersosial media agar tidak berakhir di penjara. 

Bersih_bersih Akun Yuk!

Tidak hanya rumah dan seisinya yang perlu beberes dengan menerapkan konsep Kon Merry, bersosial media juga harus dibuat sebersih dan semenyenangkan itu! 
Jadwalkan bersih-bersih akun dan isi feed dengan hal-hal yang inspiratif dan kreatif, produktif, menambah wawasan dan keimanan saja. 
Akun-akun yang menyebar energi negatif sebaiknya diunfollow saja. Dan jangan lupa untuk selalu menjaga jalinan silaturahim yang menyehatkan jiwa dan membuat panjang umur. 

Om Brewok Dan Jerry, Founder Of Makassar Jazz Festival Di Fort Rotterdam Makassar.

Mari mengelilingi diri dengan senantiasa berada di pusaran aliran energi positif di dunia nyata maupun di dunia maya. 


Salam Kreatif,
Be Happy, Be You.





You Might Also Like

56 komentar

  1. Beberapa poin di atas, saya lah pelakunya, huhu...
    Walopun akhir-akhir ini agak berkurang mi.
    #eh iya kah? Hahah :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa... santai aja mamie. Terserah koq takarannya mau dikurangi atau ditambah. Bebass ji.

      Hapus
  2. Saya juga suka medsos yg adem, Kak. Tipe2 di atas memang bikin Kita bilang "ulala", hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tipe-tipe yang bikin Ulala diii kak Niar. Tapi itu mi serunya medsos yang bisa mengaduk perasaan juga banyak hal yang menambah wawasan.

      Hapus
  3. Waduh bener banget nih Kak. Aktivitas keseharian saya masih belum lepas dari yang namanya medsos tapi yah beberapa tahun ini saya sudah membatasi upload postingan di medsos. Oya baru-baru ini juga saya bersih-bersih teman IG. Memang sebaiknya di medsos pun kita berteman (mengikuti) orang2 yang membawa manfaat ya kak. Btw terima kasih sudah diingatkan nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya a kita saling mengingatkan melalui postingan-postingan kita di medsos. Senang bisa bermanfaat kaan.

      Hapus
  4. menurut saya teman-teman dengan tipe over selfie memang harus di unfoll aja sih, minimal di mute saja biar orangnya ga tau hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa... selfie its good. Saya juga suka banget selfie. Tapi untuk di posting ya dipilah pilih dulu mana yang bisa buat medsos.

      Hapus
  5. wuiiisss....baca artikel ini kayak membolak-balikkan ingatan saya ke orang-orang yang memiliki sifat seperti yang digambarkan. Dari yang suka pamer, suka nyinyir, sok bijaksana-bijaksini, hehehe...apa sih?

    Selepas itu, saya muhasabah apakah saya tidak termasuk dari salah satunya yang digambarkan?
    Semoga tidak ah. Kan ngeri bisa di unfollow sama iMom hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak lah bundaaa... saya gak pernah memutus silaturahim pertemanan di sosmed koq. Gak sampai sejauh ituuu... kecuali kalau sudah sangat keterlaluan.

      Hapus
  6. Saya juga tetiba punya pertanyaan .... Kak Novie, berapa banyak mi akun kita' unfollow? 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang di unfollow sudah agak banyaklaah utamanya yang sudah masuk kategori 'sakit'. You knowlah yaa jaman pemilu dan pilkada kemarin penuh dengan postingan yang aneh dan bernada negatif. Ada yang di unfollow, ada juga yang di snoozed untuk 30 hari.

      Hapus
  7. Kalo di Fb bisa gunakan fitur Unfollow (Berhenti Mengikuti).
    Kalo di Ig bisa gunakan fitur Mute (Senyapkan).
    Semuanya tanpa harus menghapus pertemanan, jadi di dunia nyata tetap aman hubungan ta, hahahah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali... makanya saya pake fitur unfollow saja supaya tidak lagi melihat postingannya tanpa menghapus pertemanan. Saya gak pernah unfriend teman dengan adanya fitur unfollow. Apalagi kalo klo baek ji orangnya. Palingan saya pake fitur snooze utamanya saat pemilu kemarin.

      Hapus
  8. Tipe-tipe di atas banyak nih di following list saya. Tapi gak sampai mesti di-unfollow lah..sejauh gak mengganggu ketentraman hidup saya. Bwahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya gak sampai mesti di unfriend kali ya. Kalau di unfollow tuh kita tetap berteman tapi tidak lagi melihat postingannya.

      Hapus
  9. Saya sudah sering mute beberapa teman yang mendadak religius Imom 🤣. Tiba-tiba ceramah dan merasa paling benar, tiba-tiba menjelekkan agama lain, dll. Padahal kutaunya ji ini orang kesehariannya jadi kesannya munafik sekali 😅. Mungkin tawwa berubah mi memang semakin dekat mi dengan Allah tapi caranya salah deh kalau sampai menghina yang lain toh dia dulu pernah berada di posisi itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kaaan... banyak Dwi, banyak yang kayak gitu. Tapi kita ambil positifnya saja kan kita dapet ilmu dan wawasan baru. Alhamdulillaah kan ya. Tapi kalau sudah sampai menghina dan menjelek-jelekkan ya di unfollow saja toh.

      Hapus
  10. sekadar masukan Mom, yang benar itu medsos dari kata media sosial, bukan sosmed atau sosial media.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya makasiih ya atas masukannya. Saya berdasarkan kebiasaan penyebutannya saja. terima kasih ya.

      Hapus
  11. Imom sam agak setuju dengan akun yang isinya postingan selfie semua (dengan catatan she's not a beauty vlogger). Memang sih sosmed yah sosmednya dia tapi kalo isinya selfie semua, yang bajunya sama, gayanya sama, yang membedakan cuma beberapa derajat angle kemiringan kepalanya. Wkwk. Banyak temannya sam kayak gini, mau unfollow sayang soalnya orangnya baek, jadi elus2 dada aja bersabar imom:")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia siih kebiasaan selfie yang bablas belum paham aturan main sosial media. Kecuali kalau akunnya di private aja. Hehehee... tapi kalau di Facebook kan bisa di unfollow aja tanpa memutus temenan dengan fitur unfriend. Kalau di Instagram cukup di mute aja.

      Hapus
  12. Asli ngakak sama foto jogging pencitraan ����

    Aku nih yg kudu di unfollow para ols deh. Hahaha biar bersih feedku dari jualan perintilan, baju dsb yg lucu2 ������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa... niatnya mau jogging eh malah order menu breakfast dan foto-foto. Apa sih ...Yaa boleh deeh diunfollow tuh akun ols yang udah keterlaluan aja.

      Hapus
  13. Hihihi memang banyak ya tipe-tipe seperti itu di medsos, aku sampe ngakak baca yang tipe suka selfie... Udah jauh2 hari unfollow yang model begini karena capek membatin :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama doong kita. tapi ada juga lho akun isinya selfie semua tapi menyenangkan. Karena teknik photografinya, ootd keren, lokasi dan angle yang variatif, dan gak bom selfie. Adaaaa

      Hapus
  14. huah mba ngakak yang selfie maniac tapi emang bener ada temen medsosku yang dari packing di rumah, jalan ke bandara, nunggu di bandara baik IGS dan IG feed update terus dan aku ngakak biasanya aku skip aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya, banyak yang kayak gitu yaaaa.... Kalau IGS sih yaah masih its okelahya karena gak menuh-menuhin feed kita.

      Hapus
  15. Aku ngakak sendiri dalam hati pas baca macam-macam teman yg hrus difollow di socmed. Hampir semua kriteria ada di list following aku sih kak, tapi gak enak ngunfollnya hahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak apa-apa di unfollow koq kan bukan di unfriend. Hanya sekedar gak ingin melighat postingan muncul di feed kita aja kaan tapi tetep temenan koq.

      Hapus
  16. Hmm.. coba ya, aku tipe yang mana? hahahah jangan-jangan setengahnya ada di aku lagi. duh ah jadi gak enak nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm... masuk tipe yang mana yaaa. Tapi kalau blogger memang pantaslaah kalau postingannya banyak muncul di feed. lagipula kontennya kan bermanfaat. Hehehee...

      Hapus
  17. Kalau yang sering posting2 ttg anak berlebihan aku kasian kl langsung di unfollow mbak hehehe mending dikasi masukan dulu biar berubah, kan kasian anaknya juga... Nah aku langsung anti banget kalau yang drama queen tapi toxic mbak, dikit2 ngeluh kayak dia aja yang punya masalah paling besar sedunia, hellooooo...hahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tuuh postingan tentan anak kita harus dipikirin sebelum upload apakah itu tidak berdampak negatif pada anak nantinya. Kalau di FB unfollow itu bukan untuk mutusin pertemanan koq, tidak seperti unfriend. kalau di IG seperti fitur mute.

      Hapus
  18. Hehe selfie, bener juga ya. Tapi tergantung kita menilai sih mbak. Kalau mengganggu ya kita unfollow tapi kalau memang belum mengganggu ya tetap aja berteman. Karakter setiap orang kan beda-beda, kecuali memang untuk kerjaannya sebagai influencer ya dimaklumi saja, kalau saya sih gitu. Karena orang ngais rezeki yang halal kan beda-beda, bisa jadi dari sosmed dan dunia digital :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget itu mbak, dimaklumi jika itu untuk mencari rejeki. Maksudnya kalau postingannya sudah dirasa sangat mengganggu saja, ya di unfollow agar tidak muncul di feed kita, bukan di unfriend. Kalau di IG seperti fitur mute. Tetap tidak idak memutus pertemanan.

      Hapus
  19. Hopefully I'm not one of them. Bwahhaha entah kenapa aku bacanya ngakak, tapi beneran orang2 dengan ketujuh ciri2 di atas ada iya ada dna eksis banget di sosmed. Untungnya sekarang ada fitur mute, jadi bisa bebas dari feeds mereka. Kalau udah kelewatan banget ya mending unfol aja dii, biar hidup di medsos lebih damai wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di unfriend maksudnya teh, untuk yang postingannya sudah dirasa kelewatan. Kalau di unfollow kan kita tetap temenan cuma gak melihat postingannya lagi. Setahu saya teteh punya style dalam bersosmed. Gak over posting. Postingannya juga informatif dan captionnya sangat kreatif. Sukaaa

      Hapus
  20. Alhamdulillah saya pede kalau nggak termasuk dalam 7 tipe yang disebutkan di atas. Hihihihi. Tapi emang bener sih, 7 tipe itu mending dikurangin deh atau kalau perlu ya unfollow aja biar timeline bersih dan nggak bikin greget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah berarti mba warganet yang baik dalam bersosial media. Saya juga sedang berusaha untuk seperti itu mbak.

      Hapus
  21. Kalau aku ga tak unfollow mbak.. Tapi ak hide.. Selama dia follow aku dan aku follow balik sama2 di hide aja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bisa juga seperti itu ya mbak. Tapi hide untuk satu postingan saja, berbeda dengan unfollow yang berlaku untuk setiap postingan. Tapi bukan di unfriend.

      Hapus
  22. Setujuu deh sama tipe2 temen yg harus diunfol. Daripada ga nyaman mending pilih2 temen yg positif2 aja ya kakkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuull sekali, teman-teman kita kan mencerminkan siapa kita yaaa. Tapi karena di sisial media jadi manfaatin fitur unfollow saja tapi mesti memutus pertemanan kaan yaitu fitur unfriend kalau di FB.

      Hapus
  23. No 7 banyak bangeeey huhu aku udah lama gatel pengen unfollow mereka tapi ya temen temen deket semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho gak masalah kaan pake fitur unfollow, bukan unfriend yang memutus pertemanan. Kalau di fb cukup di unfollow, kalau di IG cukup di mute.

      Hapus
  24. Aku sejujurnya sudah mulai bosan dengan beberapa sosial media.
    Jadi mereka hanya aku gunakan untuk job.
    Kalau engga, agak males posting yang bersifat pribadi.
    Ada keinginan yang menggebu saat akan posting, tapi udahannya, mikir lagi..."Aku berlebihan gak niih...?"

    Huhuu~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba banyak yang menggunakan media sosial sebagai tempat curhat, copas dan hal-hal nyampah lainnya. Tapi banyak juga yang menggunakannya secara baik seperti untuk pekerjaan seperti mbak, dan untuk hal-hal positif lainnya. Mbak sama sekali gak berlebihan koq, itu juga yang mulai dirasakan banyak orang.

      Hapus
  25. wkwkkwkkw imom postinganta super skaliiii
    ahh senangku baca ini imom dan liat2 foto2nya hahahaha seruuu
    btw paling lucu tuh selfie melulu baru ada foto selfi ta itueee hahahaha tp kalo imom ji yg selfi saya suka ji karena ada info produk toh ,.
    terngakak juga yang penjual agresif ih napaksata di? wkwkwkkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah kalau Qiah senang dengan postingan ini. Apa ini namanya dii.. curhat atau ngadu yaa. Hehehehe....Sengaja ka kasih contoh foto-foto sendiri supaya nda ada yang tersunggingkan to.

      Hapus
  26. Selvi maniac tu Mbak yang bikin males banget. Di IG saya unfollow deh yang begitu. Kalo dagangan gak masalah selama gak ngetag saya. Tapi kalo udah ngetag ya saya omelin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa... dapet masukan niih. Besok-besok kalo masih ada juga dagangan aneh yang ngetag saya mau ta'omelin juga aah.

      Hapus
  27. Aku pernah punya pengalaman sama nihhh. Tp dulu di Path. Tiap x buka Path mukenye dia selayar. OMG. So annoying wkwkwk. Untung sekarang udh bye ma Path n IG udh bisa di mute hilhihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... apalagi kalo buka Path nya pake tablet. duh udah kayak satu lembar majalah yaa isinya muka semua. Fitur mute di IG dan fitur Unfollow di FB berguna banget inii tanpa harus memutus pertemanan ya.

      Hapus
  28. Iya banyak tipe2 org gitu di sosmed yah. Aku paling males sama yg isinya selfie muka semua & mendadak politics expert, hehe

    BalasHapus
  29. Baca postingan ini bikin aku sibuk mengira-ngira apakah masuk ke salah satu diatas, takut diunfoll. Tapi yang nomor 5-7 sih engga deh, aku juga setuju Mba.

    BalasHapus

Subscribe